ARTICLE AD BOX
KincaiMedia – Pasar mata duit mata duit digital tetap penuh dengan ketidakpastian. Banyak penanammodal nan bertanya-tanya, kapan altseason bakal tiba.
Melansir dari crypto.news, dalam laporan terbaru berjudul “Altcoin Rotation – Why Altseason Hasn’t Come This Time”, Bybit dan Block Scholes mencoba menjelaskan kenapa lonjakan besar altcoin tetap belum terjadi meski Bitcoin sudah mencapai nilai tertinggi sepanjang masa (ATH) di atas US$ 109.000.
Mengapa Altseason Belum Datang?
Biasanya, ketika Bitcoin naik dengan signifikan, para penanammodal mulai memindahkan modalnya ke altcoin, nan kemudian mengalami lonjakan besar apalagi hingga 6 namalain 7 kali lipat. Namun, kali ini ada nan berbeda.
Berdasarkan laporan tersebut, ada beberapa argumen utama nan membikin altcoin belum ikut naik seperti biasanya:
1. Dominasi Bitcoin Masih Terlalu Kuat
Pada Apri 2024, terjadi halving Bitcoin nan merupakan pengurangan bingkisan bagi penambang BTC. Biasanya, ini menyebabkan kekuasaan Bitcoin menurun dan membuka jalan bagi altseason. Namun, kali ini kekuasaan Bitcoin tetap tetap tinggi sehingga altcoin tetap susah mendapatkan perhatian besar.
2. Ethereum Tidak Lagi Memimpin
Pada siklus sebelumnya, Ethereum (ETH) biasanya naik lebih dulu sebelum altcoin lainnya ikut melesat. Namun sejak 2022, Ethereum justru tertinggal apalagi dibandingkan dengan pesaingnya seperti Solana (SOL) dan Sui (SUI).
Baca Juga: Bitcoin dan Ethereum Sekarang Bisa Jadi Tiket Investasi ke Hong Kong
Selain itu, Ethereum dinilai belum menunjukkan pergerakan besar. Hal itu membikin banyak penanammodal tetap menunggu sebelum mulai membeli altcoin lainnya.
3. Investor Besar Masih Ragu dengan Altcoin
Kehadiran Bitcoin Spot ETF nan menarik banyak penanammodal institusional rupanya membikin modal lebih berfokus pada Bitcoin. Sejauh ini, penanammodal besar belum tertarik untuk berinvestasi di altcoin, terutama nan berkapitalisasi kecil.
Apakah Altseason Masih Ada Harapan?
Meskipun altseason belum dimulai, angan di kalangan penanammodal tetap belum hilang. Ada beberapa tanda nan menunjukkan bahwa lonjakan altcoin tetap bisa terjadi dalam waktu dekat.
Pertama, adalah pertumbuhan stablecoin nan menunjukkan bahwa banyak penanammodal ritel tetap aktif di pasar. Kedua, adalah volume perdagangan di bursa mata duit digital mencapai US$ 19 triliun pada kuartal keempat 2024, nan menandakan bahwa aktivitas pasar tetap tinggi.
Terakhir, jika Bitcoin mencapai rekor baru pada 2025, penanammodal mungkin mencari kesempatan untung lebih besar di altcoin.
Selain itu, jika Ethereum mulai menunjukkan gelagat lonjakan, maka pola rotasi modal seperti siklus sebelumnya bisa kembali terjadi. Ditambah lagi, semakin banyak produk investasi mata duit digital baru dan izin nan lebih jelas bisa membikin penanammodal institusional lebih percaya diri untuk masuk ke altcoin.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi namalain saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.