ARTICLE AD BOX
ILUSTRASI Ummu Salamah adalah istri Nabi Muhammad SAW nan paling terakhir wafat.
KincaiMedia, JAKARTA -- Ummul Mukminin ini berjulukan komplit Hindun binti Abu Umayyah Hudzafah bin al-Hughirah al-Qurasisyiyah al-Makhzumiyah. Ia lebih dikenal dengan julukan, Ummu Salamah.
Sebelum menikah dengan Rasulullah SAW, Muslimah ini merupakan istri seorang sahabat berjulukan Abu Salamah. Lelaki itu menjumpai syahid kala Perang Badar.
Sejarah mencatat, pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Ummu Salamah terjadi pada bulan Syawal. Di kalangan shahabiyat, wanita ini masyhur dengan komitmennya nan kuat pada dakwah Islam. Ia memang termasuk nan berislam sejak masa dakwah di Makkah al-Mukarramah.
Sewaktu tetap menjadi istri Abu Salamah, dia pernah turut berhijrah ke Etiopia. Begitu datang seruan untuk pindah ke Madinah, maka keduanya pun ikut serta.
Pasangan ini saling mencintai satu sama lain. Bahkan, pernah suatu ketika Ummu Salamah berbincang kepada Abu Salamah, “Kudengan bahwa seorang istri nan ditinggal meninggal suaminya bakal mendapatkan jawaban surga. Dan jika dia tidak menikah lagi (sepeninggal suaminya), maka Allah bakal mengumpulkannya dengan suaminya di surga. Maka, saya berjanji kepadamu, tidak bakal menikah lagi setelah engkau tiada.”
Mendengar itu, Abu Salamah menolak kemauan sang istri dengan lemah lembut. “Maukah engkau mematuhiku?” katanya.
“Tentu saja,” jawab sang istri.
“Dengarkan aku. Aku mau kelak ketika saya sudah wafat, menikahlah,” pinta Abu Salamah. Sesudah itu, sang suami berdoa, “Ya Allah, karuniakanlah kepada dia sosok pendamping nan lebih baik dariku, nan tidak bakal membuatnya berat hati, dan nan tidak bakal pernah menyakitinya.”