ARTICLE AD BOX
KincaiMedia, Jakarta – OpenAI semakin mempererat hubungannya dengan pemerintah Amerika Serikat dengan memberikan akses kepada sekitar 15.000 intelektual di laboratorium nasional AS untuk menggunakan model AI terbarunya.
Kolaborasi ini dilakukan berdampingan Microsoft, nan bakal mengimplementasikan model OpenAI pada Venado, superkomputer berkekuatan Nvidia Grace Hopper nan baru saja diperkenalkan oleh Los Alamos National Laboratory.
Ilmuwan dari Los Alamos, Lawrence Livermore, dan Sandia National Labs bakal memanfaatkan AI OpenAI dalam beragam bagian penelitian. Salah satu konsentrasi utama adalah perlindungan jaringan listrik nasional dari serangan siber.
BACA JUGA:
- Diduga Ada Pencurian Data OpenAI, Microsoft Selidiki DeepSeek
- China Disebut Bisa Salip AS dalam Bidang AI
Selain itu, teknologi ini juga bakal digunakan untuk menemukan metode baru dalam pengobatan dan pencegahan penyakit, serta membantu penelitian mengenai norma dasar fisika.
Menurut OpenAI, kerja sama ini melanjutkan tradisi panjang pemerintah AS dalam bekerja-sama dengan sektor swasta untuk mendorong penemuan teknologi di bagian kesehatan, energi, dan sektor-sektor krusial lainnya.
Salah satu aspek paling kontroversial dari kemitraan ini adalah penggunaan model AI untuk membantu program mengenai senjata nuklir. OpenAI menyatakan bahwa support ini bermaksud untuk mengurangi akibat perang nuklir dan mengamankan material serta persenjataan nuklir di seluruh dunia.
Perusahaan nan berfokus pada teknologi AI ini juga memastikan bahwa penelitian mengenai senjata nuklir bakal diawasi secara ketat oleh peneliti OpenAI nan mempunyai izin keamanan tinggi.
Sebelumnya, Los Alamos National Laboratory sudah menggunakan ChatGPT dalam beberapa proyek penelitian. Salah satu bagian di laboratorium ini tengah menguji gimana model AI seperti GPT-4o dapat dimanfaatkan secara kondusif dalam penelitian biosains.
Secara lebih luas, sejak 2024, para pekerja di lebih dari 3.500 lembaga pemerintah di tingkat federal, negara bagian, dan lokal telah mengirim lebih dari 18 juta pesan ke ChatGPT, menunjukkan mengambil nan semakin luas terhadap teknologi AI dalam lingkungan pemerintahan.
Langkah terbaru OpenAI ini juga dianggap sebagai upaya untuk memperkuat hubungan dengan pemerintahan Trump. Sebelumnya, perusahaan telah mengumumkan kerja sama dengan SoftBank untuk membangun prasarana AI senilai $500 miliar di AS.
BACA JUGA:
- Persaingan AI Memanas, DeepSeek Salip ChatGPT di App Store
- Apakah Teknologi AI bakal Menggantikan Smartphone di Masa Depan?
Tak hanya itu, CEO OpenAI, Sam Altman, diketahui secara pribadi menyumbangkan $1 juta untuk pelantikan Presiden Trump, nan semakin menguatkan spekulasi mengenai hubungan erat antara OpenAI dan manajemen pemerintahan saat ini.