Peran Kerajaan Sriwijaya Dalam Islamisasi Nusantara

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Pengunjung berekreasi di Kawasan Candi Bahal, Portibi, Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, Kamis (13/10/2022). Candi Bahal nan dibangun sekitar abad ke-11 Masehi tersebut menjadi salah satu cagar budaya di Sumatera Utara dan merupakan peninggalan era keemasan Kerajaan Sriwijaya.

KincaiMedia, JAKARTA -- Dalam konteks historiografi Nusantara, Sumatra Selatan bukan hanya nama bagi sebuah provinsi. Wilayah nan diistilahkan dengan itu, dulu kala, juga meliputi Bangka-Belitung, Jambi, Bengkulu, hingga Lampung kini.

Menurut kitab Sejarah Daerah Sumatra Selatan nan diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1991/1992), awal peradaban di Sumatra Selatan dapat ditelusuri sejak era batu tua (paleolitikum). Berabad-abad kemudian, kemasyhuran wilayah ini mencapai puncaknya kala berada di bawah pemerintahan negara maritim, Imperium Sriwijaya.

Dalam rentang waktu nan sama, pada abad kedelapan, orang-orang Islam juga mulai ada di Sumatra Selatan. Hal itu diungkapkan Jajat Burhanudin melalui bukunya, Islam dalam Arus Sejarah Indonesia (2017).

Kedatangan Islam di Nusantara tidak lepas dari kedaulatan Sriwijaya di jalur maritim Samudra Hindia. Kerajaan ini menjadi tempat persinggahan para pedagang dari Arab, Persia, India, dan Cina. Nama lain Sriwijaya bagi orang-orang Arab dan Persia adalah Zabaj namalain Zabag, sedangkan bagi masyarakat Cina saat itu istilahnya Sanfoqi.

Sriwijaya sering mengirimkan utusan kepada kaisar Cina untuk meningkatkan hubungan diplomatik dan perniagaan. Fakta nan menarik adalah, berasas sumber-sumber Cina, beberapa utusan Sriwijaya untuk Dinasti Song rupanya menyandang nama Muslim.

Misalnya, Ali Shadi (Li Shu ti) nan tiba di Cina pada 960, Ali Leyli (Li Li lin) pada 962, Ali Hamid (Li He Mo) pada 971, namalain Ali Badi (Li Mei di) pada 1008. Bagaimanapun, Sriwijaya mengambil Buddha sebagai kepercayaan resmi sehingga wajar dakwah agama-agama selainnya kurang begitu berkembang.

Pada akhir abad ke-13, pengaruh Sriwijaya mulai memudar. Dominasi Jawa mulai merasuki Sumatra Selatan. Palembang dapat dikuasai Majapahit sejak 1377. Kurang lebih satu abad lamanya imperium nan berpusat di Mojokerto, Jawa Timur, ini mengendalikan politik dan ekonomi wilayah tersebut.

Kemunduran

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027