Rendang Indonesia: Kuliner Terenak Di Dunia Dari Sumatera Barat

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Rendang Indonesia – Beberapa waktu lalu, rendang menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pangkal soalnya adalah kehebohan nan dipucu oleh kontes talenta Masterchef Inggris nan belum lama ini digelar di TV sana.

Salah satu peserta asal Malaysia, Zaleha Kadir Olpin memasak rendang ayam. Juri nan bule-bule berkomentar rendangnya tak bisa dimakan lantaran kulit ayamnya tidak renyah namalain krispi, betul-betul lembut dan berantakan.

Zaleha akhirnya tersingkir di babak perempat final itu. Netizen Malaysia dan Indonesia lantas mengecam juri MasterChef Inggris. Para juri dianggap tak tahu defenisi rendang.

Rendang Ayam KeringRendang Ayam Kering

Kata netizen rendang memang tidak krispi dan memang kudu bertekstur lembut. Perdana Menteri Malaysia sampai ikut berkomentar di medsosnya mempertanyakan, “Mana ada orang makan rendang ayam krispi?”

Well, memang asing jika rendang kudu renyah. Karena rendang dimasak hingga daging jadi lembut. Tapi, tahukah Anda hikayat rendang nan sesungguhnya? Bagaimana akhirnya rendang tersebar ke negeri jiran kita, Malaysia dan Singapura?

Ditilik dari sejarahnya, rendang sebagai masakan diakrabi lantaran kebiasaan memotong kerbau dalam sejumlah aktivitas budaya Minangkabau.

Kepada Kompas beberapa tahun silam,  Puti Reno Raudhatuljannah Thaib, pewaris tahta Istana Pagaruyung, Sumatera Barat, mengatakan, salah satu upacara budaya paling besar adalah batagak pangulu (pengukuhan penghulu namalain tetua adat).

Di upacara itu, daging kerbau dikorbankan dan dicicipi secara berdampingan dalam corak masakan. Dimasak dengan ketelitian tinggi selama berjam-jam hingga kering dengan kandungan air nan nyaris nol.

Rendang dalam Catatan Belanda dan Inggris

Dilacak dari jejaknya, Guru Besar Sejarah Universitas Andalas, Padang, Prof. Gusti Asnan mengatakan, sejak abad ke-14, suku Minangkabau membikin masakan dengan bahan utama daging kerbau. Kala itu, teknologi membikin kancah (kuali besar untuk memasak) telah dikuasai orang Minang.

Tingkat konsumsi daging suku Minangkabau nan tertinggi di NUsantara tercatat oleh Belanda sejak abad ke-19. Hal demikian memungkinkan lahir beragam masakan berbahan utama daging, entah kerbau dan sapi.

Kemudian, tercatat pula, kebiasaan pedagang dari Minang berbisnis hingga ke wilayah Malaysia dan Singapura sekarang dengan membawa bekal rendang. “Disebutkan mereka membaawa gulai nan dikeringkan hingga berwarna hitam,” kata Gusti Asnan dikutip Kompas.

Catatan Belanda, seperti ditulis Kolonel HJJL De Stuers nan menjabat Residen Padang pada 1827, mengungkap perihal tersebut.

Makanan nan tahan lama adalah kuncinya. Menurut pembimbing besar pengetahuan gizi di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang, Nur Indrawaty Lipoeto dikutip majalah Tempo Edisi Kuliner Nusantara (7 Desember 2014), lantaran dulu suka merantau, orang Minang kudu membikin masakan nan tahan lama. Rendang jadi pilihan terbaik.

Rendang lahir pula berkah alam Minangkabau nan khas. Di tanah Minang kelapa, namalain masyarakat sana menyebutnya karambia, bisa mudah ditemukan.

Dicatat William Marsden,  pegawai East India Company, perusahaan jual beli Inggris, di buku The History of Sumatra (1784), bahwa ada dua tumbuhan nan paling krusial di Sumatera pada masa itu: padi dan kelapa. Dari padi lahir nasi nan jadi makanan pokok penduduk.

Sedangkan kelapa menghasilkan santan. Terbukti, santan kelapa adalah bahan dasar utama makanan Minang. Santan diolah dengan sayur, ikan, namalain daging dengan banyak bumbu.

Dalam catatannya juga, de Stuers menggambarkan “suatu teknik membikin masakan nan menggunakan susu kelapa nan dihanguskan.” Kata Gusti Anan, “Ini mengarah pada masakan rendang nan baru disebut dalam catatan Belanda nan lain pada abad ke-20. Orang Padang mengenal dua jenis rendang: basah dan kering.

Rendang basah tetap mengandung sedikit kuah nan biasanya kental dan berwarna merah. Sedangkan nan kering tanpa kuah, hanya tinggal minyak dan ramuan rendangnya, nan sering disebut dedak. Rendang hitam masuk kategori rendang kering. Mau merah namalain hitam, tergantung selera.

Rendang Go International

Setelah di setiap jengkal republik ini bisa ditemukan Rumah Makan Padang, giliran rendang mendunia. Go international. Kisahnya dimulai ketika laman web CNN menobatkan kari Massaman dari Thailand di ranking pertama sebagai “50 World’s Best Foods–50 Makanan Terbaik Dunia” pada Juli 2011.

Hasil pemilihan itu mengundang banyak komentar dan perdebatan. Banyak nan merasa tak setara karena CNN tak menyebut kriteria makanan enak.

Lalu, CNN merevisi daftarnya. Pertama, mereka melakukan jajak pendapat di media sosial FB resminya. Siapa saja boleh memilih makanan terenak versinya. Sebanyak 35 ribu bunyi terkumpul.

Ternyata, rendang banyak dipilih senbagai makanan terenak dan menempati posisi pertama. Mengalahkan masakan terkenal dari negara lain seperti kimchi, sushi namalain lasagna.

“Selama ini, kami rupanya salah. Makanan terenak di bumi bukanlah kari Massaman seperti nan kami rekomendasikan, melainkan daging pedas dan gingery asal Sumatera Barat,” tulis CNN yang dikutip Intisari jenis Agustus 2015.

Rupanya, orang luar Indonesia juga menyukai rendang. Hal itu juga diungkap master kuline Wiliam Wongso. Ia kerap mengenalkan rendang pada orang luar negeri. “Baru dicium aromanya saja, mereka langsung suka,” ujarnya.

Rendang Indonesia via Detik FoodRendang Indonesia via Detik Food

Karamelisasi namalain Merendang

William tertarik mengenalkan rendang ke mancanegara lantaran merasa makanan tersebut sangat unik. Ia mau ketika nama rendang disebut di forum internasional, maka semua orang langsung tahu bahwa masakan itu berasal dari Indonesia.

Keunikan rendang berada pada proses memasaknya. Proses merendang namalain mengkaramelisasi santan kental dan bumbu-bumbunya selama beberapa jam belum pernah ada di negara manapun.

Hasil dari karamelisasi itu menghasilkan aroma dan rasa nan lezat. Cita rasa tersebut tak ditemukan di negara-negara Barat lantaran mereka biasanya tak tahu santan bisa dimasak. Mereka mengira santan hanya bisa diminum.

Oleh lantaran itu, ketika santan dimasak hingga menampilkan seolah masakan itu gosong, mereka sangat tertarik. Dalam bahasa Inggris, William menyebut rendang dengan “caramelized beef curry“–menkankan pada kata caramelized karena proses dengan langkah itulah nan membikin rendang unggul.

Proses memasak nan lama–bisa tiga hingga empat jam–membuat kesabaran, ketekunan dan passion sangat dibutuhkan.

Keunikan nan lain dari rendang, setelah dagingnya lenyap kita tetap bisa menggunakan bumbunya untuk masakan lain seperti nasi goreng namalain nasi kebuli. Oleh lantaran itu, saran William, jangan membuang ramuan rendang meskipun dagingnya sudah habis.

Rendang Indonesia

Meskipun rendang sangat disukai belum tentu orang luar negeri sadar rendang aslinya berasal dari Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa negara di Asia punya makanan nan dinamakan rendang. nan mungkin akibat dari rajinnya orang Minang era dulu merantau sembari membekali dengan masakan rendang nan tahan lama.

Di Malaysia contohnya, ada pula rendang kemerahan nan ditambah ramuan kari dari India. Ini bikin orang rancu. Padahal rendang kita beda dengan rendang negara lain.

William silam menyarankan, ketika mau mengenalkan rendang pada masyarakat bumi janganlah sebut “rendang” saja. Sebutlah “rendang padang.” Mereka bakal mengerti rendang padang beda dengan rendang-rendang dari negara lain.

Nah, untuk keterangannya pakai istilah kari daging nan dikaremelkan tadi. Jadi lengkapnya begini: Rendang padang, caramelized beef curry.

Simak juga: 45 Tempat Wisata di Sumatera Barat

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027