Selain Faktor Cuaca, Ini Penyebab Angka Kehamilan Cenderung Melonjak Di Masa Libur Akhir Tahun

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Masa libur akhir tahun sering kali menjadi momen spesial bagi Bunda dan pasangan untuk lebih dekat dan menghabiskan waktu bersama. Selain jadi waktu buat santai, kumpul keluarga, dan makan enak, rupanya ada kejadian unik nan sering terjadi nih Bunda.

Di kembali suasana penuh kehangatan ini, kejadian peningkatan jumlah kehamilan kerap terjadi lho Bunda. Berikut beberapa aspek nan menyebabkan lonjakan tersebut nan wajib Bunda tahu!

Hubungan antara masa liburan dan kehamilan

American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa kehamilan condong meningkat setelah masa liburan, terutama pada bulan-bulan awal tahun. Penelitian ini mengaitkan kejadian tersebut dengan waktu senggang nan lebih banyak, pengurangan stres, dan suasana liburan nan mendukung hubungan emosional pasangan.

Selain itu, menurut sebuah studi tahun 2020 nan diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction menemukan bahwa kesuburan, nan mengukur kemungkinan kehamilan dalam siklus menstruasi, menurun pada akhir musim semi tetapi meningkat pada akhir musim gugur. Para peneliti juga menemukan bahwa mereka nan tinggal di negara bagian selatan menunjukkan lonjakan 45 persen dalam konsepsi selama akhir November.

"Di Florida, kami telah memperhatikan tingkat kelahiran nan lebih tinggi pada bulan Juli dan Agustus, dan ada sesuatu nan sangat menarik nan dikenal sebagai 'Efek Natal,'" kata seorang master kandungan di Rumah Sakit Orlando Health Winnie Palmer, Dr. Christine Carlan Greves, dikutip dari Yahoo Life.

Sementara itu, psikolog, terapis seks, dan pendiri praktik terapi golongan Modern Intimacy, Kate Balestrieri mengatakan, biasanya jumlah kelahiran mencapai puncaknya selama bulan September di AS, Kanada, Meksiko, dan Eropa. Ia memandang bahwa teori biometeorologi (ilmu tentang musim dan cuaca) dan aspek psikososial (kombinasi psikologis dan sosial) berdomisili dalam tren konsepsi ini.

"Di wilayah beriklim dingin, tempat orang-orang condong tidak keluar rumah di musim dingin, mereka mungkin punya lebih banyak waktu untuk mengurus bayi di rumah," kata Balestrieri. 

"Cuaca dingin dapat memicu kemauan untuk kedekatan dan nostalgia namalain kemauan untuk terhubung," tambahnya.

Waktu senggang dan kualitas hubungan

Libur akhir tahun biasanya memberi pasangan waktu berbobot nan jarang tersedia selama hari kerja. Ini jadi momen spesial buat banyak pasangan mempererat hubungan dan sering kali bikin romantisme Bunda dengan Ayah meningkat.

Selain itu, Psikolog Balestrieri mengatakan bahwa dikelilingi oleh kerabat selama enam minggu terakhir tahun ini dapat memunculkan pikiran untuk berkontribusi pada silsilah family seseorang. Hal ini sering kali menjadi pemicu utama terjadinya kehamilan nan tidak direncanakan.

"Para mahir teori perkembangan beranggapan bahwa mamalia dengan periode kehamilan nan lebih lama condong secara tidak sadar memprioritaskan kehamilan selama hari-hari nan lebih pendek dan bulan-bulan nan lebih dingin, sehingga tanggal lahir dipilih saat cuaca lebih hangat dan sumber daya lebih tersedia," kata Balestrieri.

Selain itu, penelitian nan diterbitkan di Fertility and Sterility menemukan bahwa stres berdomisili besar dalam menurunkan kesempatan kehamilan, sehingga, masa libur panjang, seperti akhir tahun, memberikan waktu bagi pasangan untuk bersantai, nan secara tidak langsung mendukung peningkatan kesuburan.

Kurangnya penggunaan kontrasepsi

Ketika liburan, bisa jadi Bunda pasangan mungkin lupa membawa namalain menggunakan kontrasepsi. Suasana nan santuy namalain perubahan rutinitas apalagi ditambah hawa liburan nan santuy dan menyenangkan, bikin banyak pasangan jadi lebih rileks. Hal itu menyebabkan beberapa pasangan mungkin merasa lebih spontan dalam liburan, sehingga akibat kehamilan meningkat.

Bukan hanya itu, sebuah survei oleh Journal of Marriage and Family menyebut bahwa pasangan lebih sering terlibat dalam aktivitas romantis selama liburan, terutama lantaran adanya waktu berbobot tanpa tekanan pekerjaan. Ini memperbesar kemungkinan terjadinya kehamilan, terutama jika penggunaan kontrasepsi kurang disiplin.

 Itu dia beberapa penyebab liburan akhir tahun mengalami lonjakan kehamilan. Jika Bunda dan pasangan lagi tidak mau menambah personil baru, jangan lupa tetap pakai kontrasepsi, ya. Tapi jika memang sedang menanti kehadiran Si Kecil, libur akhir tahun bisa jadi waktu nan pas untuk mulai program hamil.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027