Serangan Mengerikan Terhadap Filsuf Muslim Dan Karya Mereka, Kitab Ibnu Rusyd Pun Dibakar

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia, JAKARTA-Pada akhir abad kelima H/11 M, ketidaksetujuan terhadap makulat semakin meningkat, dan serangan nan dilancarkan oleh Imam al-Ghazali (w 505 H/1111 M) terhadap para filsuf dalam bukunya 'Tahafut al-Falasifat' tidak membantu mengurangi dampaknya.

Demikian pula pembelaan makulat nan dilakukan oleh Imam Abu al-Walid Ibn Rusyd (w. 595 H/1199 M) dalam dua bukunya, 'Tahafut al-Tahafut' dan 'Fashl al-Maqal'.

Faktanya, Ibn Rusyd sendiri mengalami ujian berat di akhir abad berikutnya pada masa Almohad Sultan al-Mansur Abu Yusuf Yaqoub bin Yusuf (wafat 595 H/1199 M), terlepas dari realita bahwa dia adalah master pribadinya dan oleh lantaran itu merupakan salah satu orang nan paling dekat dengannya.

Imam al-Dzahabi dalam kitabnya Siyar A’lam an-Nubala’, menulis demikian: “Orang-orang nan menentangnya mencarinya di rumah Yaqoub, dan mereka menunjukkan kepadanya sebuah kata dalam tulisan tangannya, nan mengutip para filsuf bahwa planet Venus adalah tuhan, maka dia memintanya, dan dia berkata, 'Semoga Allah melaknat orang nan menulisnya,' dan memerintahkan orang-orang nan datang untuk melaknatnya, dan kemudian menghukum meninggal dia dan membakar buku-buku filsafat, selain buku-buku kedokteran dan teknik."

Ibn Abi Ushaiba’ah menyatakan bahwa argumen ujian nan dialami Ibn Rusyd adalah lantaran keasyikannya dengan filsafat. Dia mengatakan Al-Manshur tersinggung dengan Abu al-Walid ibn Rusyd dan juga dengan sekelompok orang nan terkenal lainnya.

Dia menunjukkan bahwa dia melakukan perihal ini pada mereka lantaran dugaan keasyikan mereka dengan kebijaksanaan namalain makulat dan 'ilmu-ilmu nan pertama'.

Dekat dengan waktu kejadian tersebut, teruangkap dalam riwayat hidup Imam al-Amidi (wafat 631 H/1234 M) bahwa dia biasa mengajar makulat dan logika di Masjid Al-Zafari di Kairo.

Dia dituduh melakukan pembubaran ajaran, sehingga pengadil dan sejarawan Ibnu Khalkan (wafat 681 H/1282 M) mengatakan dalam Wafayat al-Ayyan, bahwa para mahir norma membikin garis pemisah tentang apa nan dihalalkan bagi darah darinya, dan dia meninggalkan Mesir dengan menyamar dan pergi ke Hama" di Syam.

Buku-buku ilmiah mungkin telah menjadi korban dari penyelesaian nan dilakukan oleh pihak berkuasa terhadap mereka nan perilakunya tidak disetujui, seperti pejabat senior namalain sarjana nan mengkritiknya; contohnya adalah apa nan terjadi di Baghdad pada Hakim Yahya bin Said Ibn al-Markham (wafat 555 H/1164 M), nan dituduh melakukan korupsi dan "menerima suap", menurut Ibn al-Jauzi (wafat 597 H/1201 M) dalam al-Muntazim (The Montazim).

Oleh lantaran itu, sebuah dekrit dikeluarkan untuk menangkap pengadil Ibn al-Markhum ini dan hartanya dilikuidasi (disita)... dan buku-bukunya dibakar di al-Rahba (alun-alun di Baghdad), termasuk al-Syifa. (karya Ibnu Sina (wafat 428 H/1038 M) dan Ikhwan ash-Shafa kemudian dia dipenjara dan meninggal dalam tahanan.

BACA JUGA: Perburuan Tentara Israel di Brasil dan Runtuhnya Kekebalan Negara Zionis

Serangan Yaman nan Merepotkan Israel dan Jatuhnya Pamor Militer Amerika di Kawasan

http://republika.co.id/berita//sq2sf2320/serangan-yaman-yang-merepotkan-israel-dan-jatuhnya-pamor-militer-amerika-di-kawasan

Konteks internasional

Sejarawan Ibnu Khaldun al-Hadhrami (wafat 808 H/1406 M), dalam sejarahnya, mengisahkan Sultan negara Hafsidi di Tunisia, Muhammad al-Mustanshir (wafat 675 H/1276 M), merasa tidak puas dengan Imam Andalusia, Muhammad bin Abdullah, nan dikenal sebagai Ibn al-Abbar al-Qudha’i (wafat 658 H/1260 M), maka dia dikirim ke rumahnya dan semua bukunya dibawa kepadanya:

"Seorang pengganti telah menindas di Tunisia, mereka secara tidak setara memanggilnya 'khalifah': 'Khalifah'!

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027