Sering Dikira Sama, Ketahui Perbedaan Stunting Dan Gizi Buruk Pada Anak

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Ada beragam macam masalah kesehatan nan bisa berakibat pada tumbuh dan kembang anak. Di antaranya adalah stunting dan gizi buruk.

Meski kerap dikira sama, nyatanya stunting dan gizi jelek adalah dua perihal nan berbeda. Namun, keduanya berasosiasi dengan masalah nutrisi nan didapatkan oleh Si Kecil.

Dikutip dari laman yankes.kemkes.go.id, gizi jelek merupakan istilah nan kerap ditemukan dalam kasus malnutrisi. Hal ini adalah kondisi serius di mana asupan makan anak tidak sesuai dengan nutrisi nan semestinya diperlukan.

Kondisi ini tentu merupakan masalah serius nan tidak boleh diabaikan oleh Bunda dan Ayah. Berdasarkan info Riset Kesehatan Dasar 2018, balita nan menderita gizi jelek di Indonesia setidaknya sejumlah 13,8 persen di seluruh Indonesia.

Pengertian gizi buruk

Mirip dengan stunting, gizi jelek juga menandakan anak mempunyai masalah pada pertumbuhannya, Bunda. Dikutip dari situs resmi gizi.kemenkes.go.id, gizi jelek adalah kekurangan gizi nan terjadi dalam jangka pendek lantaran kurangnya asupan makanan bergizi dan sering sakit.

Proses terjadinya gizi jelek pada bayi di bawah 6 bulan bisa dialami sejak dalam kandungan. Oleh lantaran itu, pencegahan gizi jelek bisa dimulai sejak masa kehamilan hingga menyusui.

Bunda perlu pastikan ASI eksklusif diberikan pada bayi sampai usia 6 bulan dan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) sampai 2 tahun. Tak hanya itu, pastikan juga anak mendapatkan asupan gizi seimbang sesuai dengan usianya, serta lengkapi dengan imunisasi dasar lengkap.

Ada beberapa tanda nan bisa menunjukkan anak terkena gizi buruk, Bunda. Berikut ini deretannya:

  • Badan terlihat sangat kurus.
  • Ada pembengkakan minimal pada kedua punggung kaki adalah tidak segera kembali jika ditekan.
  • Terkadang bisa terjadi pembengkakan pada seluruh tubuh.
  • Berat badan namalain tinggi badan kurang -3.
  • Lingkar lengan atas kurang dari 11,5 cm pada balita usia 6 hingga 59 bulan.

Jika dibiarkan, gizi jelek juga bisa memberikan akibat pada pertumbuhan anak. Berikut ini deretannya:

  • Proses tumbuh dan kembang anak terganggu.
  • Daya tahan tubuh rendah.
  • Anak mudah sakit.
  • Risiko mengalami masalah kesehatan saat dewasa.
  • Kematian.

Lantas, apa bedanya stunting dengan gizi buruk?

Kondisi stunting pada anak

Ilustrasi anak stunting penyebab kandas tumbuh

Ilustrasi Stunting dan Gizi Buruk/Foto: Getty Images/iStockphoto/adrian825

Meski kerap disamakan dengan gizi buruk, stunting adalah perihal nan berbeda, Bunda. Menurut master mahir anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, stunting disebut sebagai persoalan gizi kronis pada balita nan didefinisikan sebagai tinggi badan lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya.

"Stunting dapat terjadi mulai janin tetap dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berumur dua tahun," ungkapnya pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Ketika anak mengalami stunting, mereka bakal lebih rentan terkena penyakit saat dewasa. Mereka juga mudah terserang penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, rematik, pengeroposan tulang, dan tetap banyak lagi.

"Selain itu, stunting juga berakibat pada terhambatnya perkembangan otak dan corak anak. Ini artinya, stunting pada anak bukan hanya menyebabkan masalah kesehatan tetapi juga berkapak pada masalah pendidikan," jelasnya.

Tidak semua anak nan mempunyai perawakan pendek pasti menderita stunting, Bunda. Dokter Dian menjelaskan bahwa kondisi pendek pada anak stunting terjadi lantaran malnutrisi.

"Pendek dan stunting adalah dua perihal nan berbeda ya, Bunda. Pengertian pendek hanya didasarkan dari pengukuran antropometri (Indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) namalain Tinggi Badan menurut Umur (TB/U))," ujar dr. Dian.

"Sedangkan stunting, adalah kondisi di mana balita mempunyai panjang namalain tinggi badan nan kurang jika dibandingkan dengan umur nan diakibatkan oleh kondisi kekurangan gizi (malnutrisi kronis)," imbuh master nan berpraktik di RS Kenak Medika Gianyar Bali.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Tanda anak mengalami stunting

Ada beberapa tanda nan terlihat ketika anak mengalami stunting. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya mengutip dari beragam sumber:

  • Pertumbuhan anak melambat
  • Anak memperlihatkan tanda pubertas terlambat
  • Anak menjadi pemalu
  • Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal terhambat
  • Sulit berkonsentrasi
  • Berat badan balita tidak naik apalagi condong menurun
  • Anak mudah terserang beragam penyakit infeksi
  • Anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya
  • Proporsi tubuh condong normal tapi anak lebih muda namalain mini untuk usianya
  • Berat badan rendah untuk anak seusianya
  • Pertumbuhan tulang tertunda

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa intip lagi video tanda stunting pada anak nan perlu diwaspadai berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

(mua/fir)

Loading...

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027