Tafsir Surah An-nisa’ Ayat 34; Konsep Nusyuz Dalam Al-qur’an

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia- Artikel ini bakal membahas tentang Tafsir Surah An-Nisa’ ayat 34. Ayat ini membahas tentang hubungan suami istri dalam konteks nusyuz. Ibnu Asyur menjelaskan makna nusyuz, adalah pembangkangan seorang istri terhadap suaminya, berupa tindakan meninggikan diri di hadapannya dan menunjukkan kebencian kepadanya, adalah menampakkan rasa tidak suka nan sebelumnya tidak biasa dilakukan olehnya, adalah setelah mereka menjalani kehidupan bersama.

Simak firman Allah dalam ayat berikut;

وَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا

wallâtî takhâfûna nusyûzahunna fa‘idhûhunna wahjurûhunna fil-madlâji‘i wadlribûhunn, fa in atha‘nakum fa lâ tabghû ‘alaihinna sabîlâ, innallâha kâna ‘aliyyang kabîrâ

Artinya; Perempuan-perempuan nan Anda khawatirkan bakal nusyuz, berilah mereka nasihat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu,) pukullah mereka (dengan langkah nan tidak menyakitkan). Akan tetapi, jika mereka menaatimu, janganlah Anda mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.

Menurut Buya Hamka, seorang ustadz besar Indonesia, dalam Tafsir Al-Azhar menjelaskan bahwa tafsir surah an-Nisa’ ayat 34 ini menjelaskan tentang nusyuz, nan secara harfiah berfaedah kedurhakaan, merujuk pada ketidakpatuhan seorang istri kepada Allah maupun suaminya sebagai pemimpin rumah tangga.

Dalam menghadapi istri nan nusyuz, menurut kata Buya Hamka, ada beberapa pendekatan berjenjang dalam menghadapi persoalan ini; dimulai dari langkah memberi pengajaran, memisahkan tempat tidur, hingga pukulan sebagai langkah terakhir nan hanya dilakukan dalam kondisi sangat mendesak.

Sejatinya, pendekatan berjenjang ini, menurut Hamka, menunjukkan keadilan Islam dalam menjaga keselarasan rumah tangga.

Langkah pertama nan diusulkan adalah memberikan pengajaran kepada istri nan menunjukkan tanda-tanda nusyuz. Buya Hamka menekankan bahwa suami kudu menggunakan kata-kata bijak dan penuh kasih sayang untuk menyadarkan istri atas kesalahannya. Contohnya, seorang istri nan sombong namalain meremehkan pemberian suami lantaran terbiasa hidup mewah di rumah orang tuanya, kudu diberi pemahaman bahwa pernikahan membawa tanggung jawab baru. Suami nan bijaksana, menurut Buya Hamka, tidak boleh jenuh memberikan arahan, tetapi tetap menjaga sikap lembut dan tidak nyinyir.

Jika pengajaran tidak berhasil, langkah kedua adalah memisahkan tempat tidur. Dalam pandangan Buya Hamka, ini merupakan corak jawaban emosional nan efektif, terutama bagi pasangan nan tetap muda. Pemisahan ini memberikan waktu bagi istri untuk merenungkan kesalahannya dan menyadari akibat tindakannya terhadap hubungan rumah tangga. Namun, Buya Hamka juga mencatat bahwa jawaban ini kurang efektif bagi pasangan nan sudah lanjut usia namalain telah terbiasa hidup terpisah secara emosional.

Langkah terakhir nan dijelaskan Buya Hamka adalah memukul istri, tetapi dengan pemisah nan sangat ketat. Ia mengutip pandangan sahabat Nabi seperti Ibnu Abbas nan menegaskan bahwa pukulan kudu ringan, tidak menyakiti, dan tidak meninggalkan bekas. Bahkan, beberapa ustadz fiqih menganjurkan penggunaan perangkat seperti siwak namalain tangan nan dibungkus kain.

Sejatinya, izin untuk memukul ini bukanlah untuk disalahgunakan, melainkan hanya diterapkan pada kondisi darurat ketika dua langkah sebelumnya tidak berhasil. Pun memukulnya tidak diperbolehkan dengan kasar dan membikin celaka.

Sementara itu, Syekh Sya’rawi dalam Tafsir wa Kahawatirul Umam, menjelaskan bahwa tafsir surah An-Nisa’ ayat 34 ini, memukul dalam konteks tertentu diperbolehkan dengan syarat nan sangat ketat. Pukulan tersebut kudu ringan dan tidak boleh sampai menyebabkan luka namalain mematahkan tulang.

Hal ini dimaksudkan bukan sebagai tindakan kekerasan [KDRT], melainkan sebagai simbol ketidaksetujuan namalain ketidakridhaan terhadap suatu perilaku nan dilakukan. Dalam praktiknya, pukulan tersebut lebih berbudi pekerti simbolis daripada jawaban corak nan serius.

Sebagai penegasan atas prinsip ini, beberapa ustadz apalagi menyarankan agar pukulan dilakukan dengan menggunakan kayu siwak, adalah kayu mini nan biasa digunakan untuk membersihkan gigi. Pemilihan perangkat ini menunjukkan maksud agar pukulan tidak menyakiti fisik, melainkan sekadar menjadi peringatan ringan nan mengandung pesan moral. Pendekatan ini mencerminkan pentingnya menjaga kehormatan dan martabat seseorang, meskipun dalam situasi nan memerlukan teguran

إِنَّ الضَّرْبَ بِشَرْطٍ أَلاَّ يَسِيْلَ دَمًا وَلَا يُكَسِّرُ عَظْمًا، أَيْ يَكُوْنُ ضَرْباً خَفِيْفاً يَدُلُّ عَلىَ عَدَمِ الرِّضَا؛ وَلِذَلِكَ فَبَعْضُ الْعُلَمَاءِ قَالُوْا: يَضْرَبُهَا بِالسِّوَاكِ

Artinya, “Sungguh (diperbolehkannya) memukul adalah dengan syarat tidak sampai melukai dan tidak memecahkan tulangnya, adalah dengan pukulan ringan dengan tujuan untuk menampakkan ketidak ridhaan. Oleh lantaran itu, sebagian ustadz berkata: memukulnya dengan kayu siwak (kayu kecil).” (Syekh Sya’rawi, Tafsir wa Kahawatirul Umam, laman 1502).

Sementara itu, Imam Fakhruddin ar-Razi dalam Tafsir Mafatihul Ghaib menegaskan bahwa meninggalkan tindakan memukul istri tetap merupakan pilihan nan lebih utama, apalagi ketika tahap nasihat dan pisah ranjang tidak membuahkan hasil. Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat menekankan pendekatan lembut dan penuh hikmah dalam menyelesaikan berantem rumah tangga, dengan mengedepankan etika mulia dan kasih sayang.

Lebih lanjut, Imam ar-Razi juga memberikan pemisah tegas terhadap tindakan memukul jika terpaksa dilakukan. Ia menjelaskan bahwa pukulan tersebut kudu dilakukan dengan langkah nan tidak menyebabkan cedera namalain kerusakan fisik. Pernyataan ini mencerminkan perhatian Islam terhadap keadilan dan perlindungan terhadap hak-hak istri, meskipun dalam situasi sulit. Dengan demikian, tetap menahan diri dari memukul istri meskipun sudah nusyuz bukan hanya mencerminkan kebijaksanaan, tetapi juga lebih sejalan dengan semangat kasih sayang nan diajarkan oleh Islam.

Sementara itu, Nabi Muhammad, selaku teladan umat ini tidak pernah memukul istri-istrinya meskipun beliau mempunyai lebih dari satu istri. Rasulullah apalagi pernah mengizinkan seorang istri membalas pukulan suaminya sebagai corak qisas, meskipun kemudian Allah menurunkan ayat nan membolehkan memukul. Sikap Nabi ini, menunjukkan bahwa memukul bukanlah solusi utama, melainkan pilihan terakhir nan sebaiknya dihindari oleh laki-laki beradab tinggi.

Untuk itu, langkah-langkah berjenjang dalam menghadapi nusyuz mencerminkan keadilan norma Islam nan memberikan ruang bagi introspeksi dan dialog. Namun, solusi terbaik tetaplah menghindari berantem melalui komunikasi nan baik dan saling pengertian. Dengan memahami aliran ini, umat Islam dapat lebih bijak dalam membina hubungan rumah tangga nan penuh berkah.

Dalam perspektif modern, ayat ini mengajarkan bahwa rumah tangga nan sehat tidak dibangun dengan kekerasan namalain dominasi, tetapi dengan saling pengertian, komunikasi nan baik, dan penyelesaian masalah secara damai. Konsep nusyuz dalam konteks ini tidak hanya terbatas pada ketidakpatuhan istri, tetapi juga mencakup gimana suami dan istri saling menghormati peran dan tanggung jawab masing-masing. Menggunakan kekerasan sebagai solusi semestinya hanya menjadi pilihan terakhir nan sangat terbatas dan kudu dihindari jika memungkinkan.

Secara keseluruhan, Surah An-Nisa’ ayat 34 memberikan pedoman nan sangat jelas tentang gimana menghadapi masalah dalam rumah tangga, khususnya nan berangkaian dengan nusyuz. Dalam pandangan ustadz tafsir, ayat ini mengajarkan pentingnya keseimbangan antara kewenangan suami sebagai pemimpin dan kewenangan istri untuk diperlakukan dengan setara dan penuh kasih sayang. Rumah tangga nan sukses adalah rumah tangga nan dibangun di atas prinsip saling menghormati, memahami, dan mendahulukan perdamaian dalam setiap situasi.

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027