Tidak Boleh Langsung Tidur Setelah Operasi Caesar, Mitos Atau Fakta?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Tidur setelah operasi caesar dilarang, mungkin itu pesan dari orang tua untuk Bunda nan hendak menjalani operasi caesar. Padahal, ibu nan baru melahirkan caesar mungkin mau istirahat. Tidak boleh langsung tidur setelah operasi caesar itu mitos namalain fakta?

Dilansir Saintlukeskc, orang nan dioperasi berisiko lebih tinggi mengalami trombosis vena dalam (DVT). Ini adalah kondisi terjadinya gumpalan darah namalain trombus terbentuk di vena dalam.

Alhasil, dalam beberapa jam setelah operasi biasanya master menyarankan pasien untuk tetap terjaga dan bergerak ringan demi mencegah komplikasi seperti DVT. Apa akibat ini juga dihadapi ibu nan melahirkan dengan caesar.

DVT dapat berkembang di lengan namalain vena dalam lainnya di dalam tubuh. Sepotong gumpalan, nan disebut embolus, dapat terpisah dari vena dan bergerak ke paru-paru. Gumpalan darah di paru-paru disebut embolus paru (PE). Kondisi ini dapat menghentikan aliran darah ke paru-paru. Ini adalah keadaan darurat medis dan dapat menyebabkan kematian.

Kehamilan dikaitkan dengan peningkatan akibat tromboemboli vena (VTE) secara keseluruhan sebanyak 5-10 kali lipat. Risiko absolut tertinggi terjadi selama dan segera setelah melahirkan. 

Dilansir Pubmed NCBI, persalinan operatif semakin meningkatkan akibat VTE, namun tidak ada konsensus tentang tromboprofilaksis setelah operasi caesar elektif. 

Dari penelitian, tidak ada DVT nan terdeteksi oleh ultrasonografi dan tidak ada wanita nan mengalami VTE simtomatik selama periode tindak lanjut enam minggu setelah melahirkan. Risiko DVT di antara ibu mengandung sehat nan menjalani operasi caesar elektif rendah, dan tromboprofilaksis medis umum mungkin tidak dibenarkan.

Bolehkah langsung tidur setelah operasi caesar?

Melahirkan dengan operasi caesar cukup umum terjadi. Namun, ada dugaan tidak boleh tidur setelah operasi caesar. Mitos namalain fakta? Sebenarnya tidak ada larangan untuk tidur setelah operasi caesar. Ibu baru tentu kelelahan usai melewati proses persalinan.

Tidur nyenyak setelah melahirkan caesar sudah cukup sulit, ditambah proses pemulihan dari operasi besar. Rasa sakit, kesulitan menemukan posisi tidur nan nyaman, serta kekhawatiran merawat bayi baru lahir membikin ibu susah tertidur.

Praktisi Kesehatan Holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D, mengatakan bahwa ibu nan baru melahirkan sangat krusial tidur nan cukup.

"Apabila Anda cukup istirahat, Anda bakal lebih waspada dan bisa merawat bayi dan diri Anda sendiri dengan baik. Begitu pula, saat Anda beristirahat, daya bakal dialokasikan untuk menyembuhkan tubuh Anda," ujar Wilson dikutip dari Healthline.

Pada hari-hari awal dengan bayi nan baru lahir, mungkin susah untuk beristirahat sebanyak nan Bunda inginkan. Penyebab nan paling jelas adalah ibu menyesuaikan diri dengan kebutuhan manusia mungil nan tidur selama 30 menit hingga 2 jam berturut-turut. Ini juga termasuk sering terbangun di malam hari untuk menyusui.

"Namun, argumen lain kenapa tidur bisa jadi susah adalah lantaran Anda sedang dalam proses pengobatan setelah prosedur tersebut," kata Wilson.

Posisi tidur terbaik setelah operasi caesar

Operasi caesar itu melibatkan sayatan di atas perut. Ini dapat membikin Bunda mungkin susah menemukan posisi tidur nan nyaman, nan tidak memberikan tekanan nan tidak perlu pada luka nan sedang dalam proses penyembuhan.

Bunda bakal merasa tidak nyaman di letak sayatan untuk sementara waktu, nan dapat membikin susah untuk tertidur namalain tetap tertidur. Berikut beberapa posisi tidur nan direkomendasikan untuk ibu setelah operasi caesar:

1. Tinggikan tubuh bagian atas

Posisi tidur ini dengan tubuh bagian atas nan ditinggikan. Posisi ini, mirip dengan posisi duduk, meningkatkan pernapasan dan mengurangi akibat sleep apnea.

Tidak banyak nan menyadari bahwa 'gangguan pernapasan saat tidur' setelah kehamilan dapat menyebabkan peningkatan akibat masalah kesehatan jangka panjang seperti sindrom metabolik dan hipertensi. 

Untuk meninggikan tubuh bagian atas, Bunda dapat menggunakan bantal nan menyangga tubuh bagian atas hingga separuh berbaring. Ini tidak hanya mengurangi titik-titik tekanan tetapi juga memberikan kenyamanan. 

Jika Bunda mempunyai tempat tidur nan dapat disesuaikan, juga dapat mencoba mencondongkan kepala tempat tidur sehingga tubuh bagian atas terangkat.

2. Telentang

Tidur telentang setelah operasi perut besar, seperti operasi caesar, dapat membantu mengurangi tekanan pada letak sayatan dan otot perut, sehingga Bunda bisa tidur lebih nyenyak. Namun, berebahan telentang mungkin tidak memberikan kenyamanan nan dibutuhkan.

Di sinilah bantal dapat memberikan kelegaan nan sangat dibutuhkan. Menyangga tubuh bagian atas dengan setumpuk bantal namalain menggunakan bantal dalam posisi separuh berebahan dapat bermanfaat.

3. Duduk ditopang bantal

Jika Bunda merasa tidak nyaman dengan posisi terlentang, bisa mencoba posisi duduk dengan punggung ditopang bantal. Posisi ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi akibat pembengkakan.

4. Menyamping

Tidur menyamping setelah operasi caesar juga mempunyai manfaat, seperti aliran darah nan optimal dan memudahkan menyusui. Untuk support lebih saat tidur menyamping, Bunda dapat meletakkan bantal di sekitar pinggul dan perut.

Pertimbangkan juga untuk menggunakan bantal kehamilan untuk seluruh tubuh guna menambah dukungan. Bantal tubuh berbentuk U dapat memberikan kenyamanan dan keamanan nan diperlukan untuk perut dan pinggul saat tidur.

Jika Bunda menyusui, pindahkan bayi dari tempat tidur sebelum tidur. Bunda dapat menggunakan keranjang bayi di samping tempat tidur untuk memastikan keamanan dan kenyamanan.

10 Pantangan nan perlu diperhatikan setelah operasi caesar

Melahirkan dengan operasi caesar bukan berfaedah bebas dari akibat komplikasi. Bunda juga perlu memperhatikan beberapa perihal untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi,. Berikut adalah beberapa larangan nan kudu diperhatikan setelah operasi caesar:

1. Konsumsi makanan pedas

Bunda sebaiknya menghindari makanan pedas setelah operasi caesar. Selain bisa menyebabkan mulas, makanan pedas menimbulkan masalah masam lambung. 

Konsumsi makanan pedas juga dapat membikin Bunda sering  pergi ke toilet dan mengejan. Aktivitas mengejan dapat membikin luka jejak operasi lama sembuhnya.

2. Konsumsi makanan manis secara berlebihan

Konsumsi manis menjadi larangan setelah operasi caesar lantaran bisa memperpanjang masa pengobatan luka. Makanan manis namalain dengan tambahan gula dapat menyebabkan peradangan pada tubuh.

Kondisi tersebut dapat memengaruhi proses pengobatan luka. Tak hanya itu, makanan manis nan dikonsumsi secara berlebihan juga bisa meningkatkan kadar gula darah.

3. Konsumsi makanan mengandung gas

Jika Bunda mengonsumsi makan mengandung gas maka dapat meningkatkan produksi gas. Ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di wilayah jejak luka operasi.

Beberapa jenis makanan mengandung gas nan perlu dihindari seperti kacang polong kering, kembang kol, brokoli, dan bawang. Setidaknya, jenis makanan tersebut perlu dihindari selama 40 hari setelah melahirkan.

4. Berhubungan intim

Kebanyakan mahir menyarankan untuk melakukan hubungan intim setelah masa nifas selesai. Berhubungan intim setelah operasi caesar bisa menimbulkan rasa nyeri dan bengkak di sekitar letak sayatan. Risiko lainnya adalah jahitan jejak operasi menjadi lebih rentan robek.

"Saat sayatan mulai sembuh, letak sayatan bisa lebih rentan robek. Jadi krusial untuk menghindari aktivitas seksual," ujar master mahir obstetri dan ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, dikutip dari Healthline.

5. Kurang tidur namalain jarang istirahat

Bunda butuh rehat untuk pemulihan pascaoperasi caesar. Kurang rehat namalain tidur bisa berakibat jelek pada kesehatan. Pada akhirnya, kondisi ini bisa memperpanjang waktu pengobatan luka jejak operasi. Namun, banyak orang tua baru susah mendapatkan rehat nan cukup lantaran kudu mengurus bayinya. 

"Cobalah untuk tidur setiap kali bayi tidur siang. Mintalah support kawan namalain kerabat untuk melakukan pekerjaan rumah, sehingga ibu dapat berebahan jika memungkinkan," kata master mahir kebidanan dan ginekologi, Stacy A. Henigsman, DO.

6. Berendam di air hangat

Bunda sebaiknya menghindari mandi air hangat setelah melahirkan. Pemilihan air hangat bisa melepas pembalut luka termasuk jahitan nan menutup kulit.

7. Mengangkat peralatan berat

Menurut master mahir kebidanan dan ginekologi di Minnesota, Leigh Koidahl, MD, mengangkat beban berat terlalu sigap setelah operasi caesar dapat menyebabkan jahitan jejak operasi robek terbuka. Tak hanya itu, mengangkat beban berat juga berisiko menyebabkan cedera.

"Mengangkat beban lebih dari 15 sampai 20 pon (6,8 sampai 9 kg) setelah operasi caesar dapat menyebabkan tekanan pada sayatan namalain menyebabkan sayatan terbuka," ungkap Koidahl, mengutip Very Well Family.

Kebanyakan wanita dapat mengangkat beban sekitar enam minggu setelah melahirkan. Meski begitu, beban nan diangkat sebaiknya tidak boleh lebih berat dari bayinya.

8. Melakukan olahraga berat

Bunda juga perlu menunggu setidaknya enam minggu sebelum melakukan olahraga. Lebih baik lagi berkonsultasi dulu dengan master sebelum melakukan aktivitas fisik.

Memaksakan diri berolahraga berat sebelum tubuh siap secara corak dapat memperpanjang masa pengobatan luka jejak operasi. Tak hanya itu, olahraga juga dapat meningkatkan akibat infeksi.

9. Naik dan turun tangga

Banyak master menyarankan Bunda untuk tidak naik dan turun tangga selama beberapa minggu setelah operasi caesar. Aktivitas ini dapat meningkatkan tekanan di letak sayatan dan akibat cedera pada ligamen serta otot perut.

Jika Bunda diharuskan naik dan turun tangga setelah melahirkan, krusial untuk berhati-hati. Jika mengalami sakit perut namalain ketidaknyamanan, segera berhujung menaiki tangga.

10. Menjalani diet ketat

Menjalani diet ketat setelah operasi caesar tidak disarankan. Membatasi konsumsi makanan, terutama nan kaya protein, bisa memperlambat masa pengobatan luka jejak operasi.

Bunda perlu mengonsumsi beberapa nutrisi krusial usai melahirkan, seperti protein nan bisa didapatkan dari ikan, telur, ayam, dan kacang-kacangan. Selain itu, ada pula asupan vitamin dan mineral nan dapat diperoleh dari sayur dan buah-buahan.

Bunda juga perlu mengonsumsi makanan mengandung serat dan mencukupi kebutuhan cairan.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027