ARTICLE AD BOX
![](https://winpoin.com/wp-content/uploads/2025/01/Gagal-Patuhi-Hukuman-Google-Didenda-Rusia-1-scaled.jpeg)
Google tampaknya dalam kondisi nan tidak baik lantaran menyusul laporan dari UK’s Competition and Markets Authority nan mengumumkan penyelidikan terhadap upaya pencarian dan iklan Google, anak perusahaan Alphabet tersebut menghadapi pengawasan dari pemerintah Rusia dimana kabarnya, pengadilan Rusia telah mengenakan denda sebesar 8 miliar Rubel namalain sektiar $77,9 juta lantaran kandas mematuhi perintah jawaban sebelumnya.
Menurut siaran pers di Telegram dari pengadilan Moskow (via Reuters) denda tersebut dijatuhkan oleh Pengadilan Distrik Chertanovo di Moskow. Dimana selama bertahun-tahun, pemerintah Rusia mengharuskan perusahaan teknologi asing untuk menghapus konten nan dianggap ilegal.
Nah perusahaan nan kandas mematuhi perintah ini bakal menghadapi denda berulang. Namun, pengadilan belum menyebut pelanggaran administratif nan menyebabkan Google dijatuhi jawaban nan memecahkan rekor ini.
Selain Rusia, kabarnya Google juga telah didenda $75 juta lantaran melanggar undang-undang persaingan di Turki. Selain itu, Google mempunyai beberapa kasus nan tertunda di AS, termasuk gugatan antimonopoli atas upaya iklan online-nya. Sekarang, Google kudu menghadapi satu tantangan lagi di Rusia dan sayangnya belum ada tanggapan resmi dari Google mengenai perihal ini.
Menurut Reuters, YouTube milik Google, nan pernah menarik lebih dari 50 juta pengguna harian di Rusia, sekarang jumlahnya berkurang menjadi sekitar 12 juta. Dari nomor ini, ini menunjukkan bahwa YouTube telah menjadi sasaran utama kritik Rusia. Dimana seperti rumornya, para kritikus menuduh otoritas Rusia sengaja mengganggu kecepatan unduh YouTube di negara itu untuk mencegah masyarakat Rusia menonton konten nan mengkritik pemerintahan Presiden Vladimir Putin.
Dalam pembelaannya, pihak berkuasa Rusia membantah klaim tersebut dengan mengaitkan masalah tersebut dengan dugaan kegagalan Google untuk memperbarui peralatannya di negara tersebut. Denda itu juga menambah ketegangan nan meningkat antara Rusia dan perusahaan teknologi asing.
Nah gimana menurutmu mengenai perihal ini? apakah Anda berada di pihak Google namalain Rusia nih?
Via : Neowin, Reuters