Ibu Hamil Yang Kurang Tidur Lebih Berisiko Alami Penyakit Jantung Di Kemudian Hari

Jakarta -

Tidur adalah salah satu kebutuhan penting, terutama saat Bunda sedang mengandung. Tidak hanya berfaedah untuk memulihkan energi, tidur juga menjadi momen bagi tubuh untuk memperbaiki diri, termasuk mendukung perkembangan optimal bagi si mini nan sedang tumbuh dalam kandungan.

Kurang tidur selama kehamilan tidak hanya berakibat pada kesehatan corak Bunda lhoo, seperti kelelahan dan akibat tekanan darah tinggi, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan janin. Berikut hubungan antara kurang tidur pada ibu mengandung dan akibat kesehatan, termasuk penyakit jantung di kemudian hari:

Gangguan tidur dan akibat hipertensi destasional

Hipertensi gestasional adalah kondisi peningkatan tekanan darah nan terjadi selama kehamilan, biasanya setelah minggu ke-20. Jika tidak dikelola dengan baik, hipertensi gestasional dapat berkembang menjadi preeklamsia, nan merupakan komplikasi serius bagi ibu dan janin. Tidur mempunyai peran krusial dalam menjaga keseimbangan hormon, mengatur tekanan darah, dan mendukung kegunaan kardiovaskular. 

Sebuah studi nan dipublikasikan di American Journal of Obstetrics & Gynecology menemukan bahwa Ibu mengandung nan tidur kurang dari 6 jam per malam mempunyai akibat 65 persen lebih tinggi untuk mengalami hipertensi gestasional dibandingkan dengan golongan nan tidur lebih dari 7 jam. Tidur nan tidak cukup dapat memengaruhi izin tekanan darah, meningkatkan akibat hipertensi nan bisa menjadi aspek utama dalam perkembangan penyakit jantung.

Durasi tidur dan akibat penyakit kardiovaskular

Dalam penelitian oleh Journal of Clinical Sleep Medicine tidur di bawah 6 jam per malam selama kehamilan berkorelasi dengan peningkatan inflamasi sistemik.

Inflamasi sistemik nan kronis diketahui dapat merusak pembuluh darah dan memicu aterosklerosis (penumpukan plak di arteri), nan menjadi penyebab utama penyakit jantung.

Bunda dengan inflamasi tinggi selama kehamilan berisiko lebih besar mengalami hipertensi gestasional, nan merupakan aspek prediktif penyakit kardiovaskular di masa depan.

Selain itu, Minjee Kim, MD, dari Feinberg School of Medicine di Northwestern University di Chicago mengatakan, wanita nan terus-menerus tidur lebih kurang dari 6 jam per malam, mempunyai akibat lebih tinggi untuk mengembangkan sindrom metabolik dibandingkan mereka nan tidak cukup. 

"Fakta bahwa pola tidur dalam waktu nan relatif singkat dapat berakibat signifikan pada kesehatan kardiometabolik jangka panjang menyoroti urgensi untuk mengatasi kesehatan tidur selama tahap kehidupan nan kritis ini," kata Kim kepada MedPage Today.

Tidur nan cukup adalah investasi kesehatan, tidak hanya untuk Bunda, tetapi juga untuk janin nan sedang tumbuh dalam kandungan. Memastikan ibu mengandung mendapatkan tidur nan cukup adalah langkah preventif krusial untuk mencegah komplikasi kesehatan bagi ibu dan bayi, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Tips untuk tidur berbobot selama kehamilan

Berikut ini beberapa langkah nan bisa Bunda coba agar mendapatkan tidur berbobot selama hamil:

1. Jadwalkan waktu tidur nan tetap

Bunda bisa membikin agenda waktu tidur cukup. Usahakan tidur dan bangun pada jam nan sama setiap hari untuk membantu tubuh membentuk ritme tidur nan sehat ya Bunda.

2. Temukan posisi tidur nan nyaman 

Bunda bisa mencoba posisi miring ke kiri untuk melancarkan aliran darah ke janin. Gunakan bantal untuk menopang perut dan kaki Bunda.

3. Buat rutinitas sebelum tidur 

Bunda bisa mandi air hangat menjelang tidur. Selain itu, membaca kitab juga bisa membantu menenangkan tubuh bersiap untuk tidur.

4. Jaga pola makan 

Hindari makan berat namalain makanan pedas menjelang tidur ya Bunda. Sebab, makan berat sebelum tidur dapat memicu gangguan pencernaan.

5. Lakukan peregangan ringan 

Yoga kehamilan namalain peregangan sederhana dapat meredakan ketegangan otot.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)