ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Bunda mungkin sering mendengar kata ovum, ovulasi, hingga oviduk. Namun, tahukah Bunda perbedaan antara ovum, ovulasi, dan oviduk? Yuk ketahui pengertiannya beserta kegunaan dan penyakit nan bisa terjadi.
Melansir laman Cleveland Clinic, sistem reproduksi wanita mempunyai beberapa fungsi. Selain memungkinkan seseorang melakukan hubungan seksual, sistem ini juga membantu seseorang bereproduksi. Lantas apa itu ovarium, ovum, maupun oviduk. Yuk, simak penjelasannya Bunda.
Apa itu ovum?
Bunda mungkin pernah bertanya-tanya, 'apa itu ovum?' Ovum namalain nan dikenal dengan sel telur wanita merupakan sel reproduksi wanita nan berdomisili krusial dalam proses pembuahan.
Ovum dihasilkan ovarium, nan merupakan bagian dari sistem reproduksi perempuan. Ovarium adalah tempat di mana ovum mengalami pematangan sebelum dilepaskan dalam proses ovulasi.
Proses pembentukan ovum dikenal sebagai oogenesis, nan dimulai sejak wanita lahir dan melangkah selama masa reproduksi.
Fungsi ovum
Fungsi ovum adalah menjadi bahan pembangun reproduksi berdampingan sperma. Ovum membawa set kromosom dari perempuan, menciptakan lingkungan nan tepat untuk pembuahan.
Ovum juga membantu perkembangan janin dengan memberi nutrisi pada blastokista sehingga dapat berkembang menjadi embrio. Setelah dilepaskan dalam ovulasi, ovum siap dibuahi oleh sel sperma dalam proses pembuahan nan terjadi di oviduk namalain tuba fallopi.
Struktur ovum
Struktur ovum terdiri dari beberapa bagian krusial untuk proses pembuahan. Struktur ovum ini tidak seaktif aktivitas sel sperma, namun ukurannya jauh lebih besar dari sel sperma.
Ovum merupakan salah satu sel terbesar nan berdiameter sekitar 120 µm. Ovum mempunyai nukleus besar nan terletak di bagian tengah nan ditutupi sitoplasma.
Berikut struktur ovum dan bagiannya:
1. Nukleus
Nukleus adalah jantung sel telur nan mengandung sebagian besar materi genetik dalam corak kromosom. Sel telur, seperti sperma, mengandung separuh jumlah kromosom sel normal, adalah masing-masing 23. Setelah sel telur dan sperma berasosiasi selama pembuahan, embrio nan dihasilkan mempunyai total 46 kromosom normal.
2. Sitoplasma (plasma sel namalain kuning telur)
Sitoplasma adalah unsur seperti jeli nan mengelilingi nukleus. Zat ini menyediakan nutrisi nan diperlukan untuk perkembangan sel telur dan pertumbuhan embrio awal.
3. Zona pellusida
Zona pellusida adalah membran kuat dan transparan nan mengelilingi sel telur. Membran ini berfaedah sebagai penghalang pelindung, nan memungkinkan hanya satu sel sperma untuk masuk selama pembuahan.
4. Corona radiata
Corona radiata adalah lapisan terluar nan terdiri dari sel-sel nan memberi nutrisi pada sel telur dan membantunya berinteraksi dengan lingkungannya.
Proses pembentukan ovum
Proses pembentukan ovum namalain oogenesis ada beragam tahap. Sel telur diproduksi di ovarium, nan biasanya terletak di bagian belakang perut wanita di bawah ginjal.
Sel telur berkembang dari sel-sel mini di dalam ovarium, melalui beragam tahap perkembangan hingga dilepaskan sebulan sekali selama ovulasi. Biasanya setiap ovarium melepaskan sel telur secara bergantian setiap bulan; namun, jika satu ovarium tidak ada namalain tidak berfaedah maka ovarium lainnya terus menyediakan sel telur untuk dilepaskan.
Berikut tahap-tahap dalam proses pembentukan ovum :
- Fase proliferasi: pada tahap ini, sel lapisan generative ovarium membelah untuk menghasilkan folikel. Kemudian sel folikel membesar menghasilkan oogonium.
- Fase pertumbuhan: pada fase pertumbuhan, oogonium bakal membesar dan membentuk oosit primer.
- Fase Pematangan: Oosit primer nan terbentuk bakal membelah secara semiotika untuk menghasilkan satu sel telur dan tiga sel kutub
Proses pembuahan sel telur oleh sel sperma
Pada masa ovulasi, ovum nan dilepaskan dari ovarium bergerak menuju oviduk dan tak bersuara disana selama kurang lebih 24 jam. Sel telur pada waktu itu bakal menunggu satu sel sperma untuk melakukan proses pembuahan.
Apabila terjadi hubungan intim maka sel sperma dapat membuahi ovum di oviduk. Proses pembuahan sel telur terjadi jika sel sperma sukses masuk ke tuba fallopi dan masuk ke dalam sel telur. Kemudian sel telur bakal berubah agar tidak ada sel sperma lain nan bisa masuk.
Sel telur nan sukses dibuahi bakal berada di tuba fallopi sekitar 3 hingga 4 hari. Selanjutnya sel telur bakal menempel di lapisan rahim dan wanita biasanya bakal mengalami flek sebagai tanda telah terjadinya kehamilan.
Perbedaan antara ovum, ovulasi, dan oviduk
Ovum, ovulasi, dan oviduk merupakan bagian dari reproduksi perempuan. Apa perbedaan ketiganya?
Ovum
Ovum adalah sel telur wanita nan dihasilkan ovarium.
Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum nan matang dari ovarium ke oviduk. Ini biasanya terjadi di pertengahan siklus menstruasi.
Oviduk
Oviduk namalain tuba fallopi adalah saluran nan menghubungkan ovarium dengan rahim. Ovum melewati oviduk untuk mencapai ovarium. Dan di oviduk menjadi tempat terjadinya pembuahan.
Masalah nan terjadi pada sel telur dan efeknya pada kehamilan
Ada beragam masalah nan dapat terjadi pada sel telur. Ini juga dapat berakibat pada kehamilan.
1. Penurunan kualitas sel telur
Tak hanya kuantitas, kualitas sel telur juga bisa menurun. Penurunan kualitas sel telur dapat mempengaruhi pembuahan serta meningkatkan akibat keguguran.
2. Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi seperti anovulasi dapat menyebabkan ketidaksuburan. Anovulasi merupakan penyebab dari sekitar 25 persen kasus infertilitas.
3. Endometriosis
Endometriosis paling banyak ditemukan di ovarium. Kondisi ini tentu dapat memengaruhi ovarium dan kualitas ovum nan dihasilkan
4. Kista ovarium
Kista ovarium dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk hamil.
5. Kerusakan sel telur
Sel telur dapat mengalami kerusakan akibat aspek usia namalain paparan unsur berbahaya. Kondisi tersebut dapat menurunkan kesempatan kehamilan.
6. Masalah genetik
Kelainan genetik pada ovum dapat menyebabkan abnormal lahir namalain keguguran.
Cara menjaga kesehatan ovarium
Menjaga kesehatan ovarium juga krusial dilakukan untuk mendukung kesuburan. Berikut beberapa langkah menjaga kesehatan ovarium:
- Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
- Menghindari konsumsi alkohol dan rokok.
- Rutin berolahraga.
- Istirahat nan cukup.
- Menghindari stres.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)