ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Mengajarkan anak menjadi seorang penghafal Al-Qur'an bukanlah perihal nan mudah, Bunda. Meski begitu, ada beragam langkah nan bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk membantu Si Kecil menjadi seorang hafidz sejak usia dini.
Menghafal Al-Qur'an merupakan salah satu aktivitas nan sangat mulia dalam kepercayaan Islam. Tidak hanya memberikan pahala nan melimpah, perihal ini juga bisa membikin anak menjadi lebih dekat dengan Allah SWT.
Meski begitu, mengajarkan anak untuk menjadi seorang penghafal Al-Qur'an bukanlah perihal nan mudah. Terlebih, di era modern ini anak bisa dengan mudah terpapar hal-hal nan negatif.
"Mendidik dalam era digital saat ini bukanlah perihal nan mudah. Era digital saat ini terlalu membawa anak-anak kita ke perihal nan negatif. Namun, tentu ada hal-hal nan positif. Tetapi kita tahu bersama, tidak mudah mengarahkan anak-anak nan lahir di era digital seperti ini," ungkap Ustazah Unik Rasyidah, M.Pd dari Aisyiyah pada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Era digital turut memengaruhi anak untuk menghafal Al-Qur'an. Oleh lantaran itu, Bunda perlu membimbing mereka dengan baik.
Cara mengajarkan anak menghafal Al-Qur'an dengan baik
Menurut Ustazah Unik, ada beberapa langkah nan bisa Bunda lakukan untuk mengajarkan anak menjadi penghafal Al-Qur'an. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:
1. Berdoa
Hal pertama nan bisa Bunda lakukan adalah bermohon agar anak bisa menjadi seorang hafidz. Doa serta niatkan agar anak bisa menghafal Al-Qur'an, Bunda.
"Hal pertama nan kudu kita lakukan adalah berdoa. 'Berdoalah maka bakal Aku kabulkan'. Jadi dengan angan kita awali, kita niati bahwa anak-anak kita, kita doakan mau dan bisa menghafal Al-Qur'an dengan baik," ungkapnya.
2. Bersabar
Selain berdoa, Bunda juga perlu bersabar dalam mengajarkan anak menghafal Al-Qur'an. Hal ini lantaran anak belum mempunyai kesadaran penuh untuk menghafal.
"Tentu (mengajarkan anak) dengan kesabaran nan maksimal lantaran anak-anak kita tetap dalam kategori anak-anak nan mungkin belum mempunyai kesadaran penuh untuk menghafal Al-Qur'an. Maka perlu kesabaran tinggi buat kita sebagai Bunda dalam mendampingi anak kita untuk mencintai dan menghafal Al-Qur'an," papar Ustazah Unik.
3. Teladani
Jika Bunda hanya menyuruh anak tanpa memberikan contoh, tentu mereka tidak bisa menjadi seorang penghafal Al-Qur'an. Ustazah Unik menyebut setidaknya anak memandang Bunda dan Ayah membuka Al-Qur'an serta mencoba untuk menghafalnya.
"Tentu kita sebagai orang tua kudu meneladani agar anak-anak juga memandang kita apakah Bunda-bundanya main HP namalain Bunda-bundanya menghafal Al-Qur'an. Nah, setidaknya anak memandang kita membuka Al-Qur'an, coba untuk menghafalnya, maka anak-anak kita bakal termotivasi," kata Ustazah Unik.
"Tetapi jika Bunda banyak memandang HP dan media sosial, tentu anak kita tidak bakal memandang figur itu. Bahkan Ayah dan Bundanya sedang menghafal Al-Quran," tambahnya.
4. Konsisten
Ilustrasi/Foto: Getty Images/ibnjaafar
Biarkan anak menghafal Al-Qur'an secara konsisten, Bunda. Buat agenda sehingga anak terbiasa mengatur waktu untuk berlatih.
"Bagaimana waktu-waktu untuk anak-anak kita menghafal itu dengan waktu-waktu nan disiplin sehingga anak-anak kita juga sudah terbiasa mengatur waktu kapan mereka kudu menghafal Al-Qur'an," jelas Ustazah Unik.
5. Lingkungan
Lingkungan di sekitar anak turut memengaruhi kemauan mereka untuk menghafal Al-Qur'an. Bunda dan keluarganya tidak memberi dukungan, tentu anak tidak merasa nyaman ketika menghafal Al-Qur'an.
"Bagaimana kita bisa menciptakan lingkungan di family kita, mendukung anak-anak kita untuk bisa menghafal Al-Qur'an. Oleh lantaran itu, orang tua dan semua personil family kudu bisa menciptakan rumah itu rumah nan mudah dan nyaman untuk membaca apalagi menghafal Al-Qur'an," ucap Ustazah Unik.
6. Sesuaikan dengan skill anak
Ustazah Unik turut mengungkap bahwa anak nan menghafal Al-Qur'an ini kudu disesuaikan dengan kemampuannya. Jadi, jangan memberikan sasaran nan terlalu tinggi padahal skill anak belum bisa mencapainya.
7. Jangan memaksa anak
Hal terakhir yang perlu Bunda perhatikan adalah jangan memaksa anak untuk menjadi penghafal Al-Qur'an, ya. Paksaan ini bakal membikin anak menjadi trauma, Bunda.
"Kita tidak boleh memaksakan ke anak-anak kita bahwa 'Kamu itu kudu menjadi penghafal Al-Qur'an agar Bunda ini mendapatkan mahkota di hari kiamat'. Tentu itu juga baik untuk anak-anak kita, jangan sampai anak kita menjadi trauma untuk menghafal Al-Qur'an," papar Ustazah Unik.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)