Ibu Hamil Rentan Flu, Kenali Penyebab, Pencegahan, Dan Cara Mengatasi Yang Aman

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Ibu mengandung rentan terkena flu lantaran termasuk dalam golongan nan berisiko tinggi, Bunda. Selain ibu hamil, anak di bawah usia enam bulan, dan lansia berumur lebih dari 65 tahun, juga masuk dalam golongan berisiko lantaran mempunyai keimunan nan rendah.

Perlu diketahui, keimunan tubuh ibu mengandung condong lebih rendah lantaran proses kehamilannya. Risiko terkena flu dapat meningkat berkali lipat jika seseorang juga mempunyai kondisi immunocompromised alias kekebalan tubuh nan lemah, misalnya lantaran HIV namalain glukosuria nan tidak terkontrol.

Apa itu flu?

Flu adalah penyakit pernapasan saluran atas nan menular, nan disebabkan oleh virus influenza. Virus ini biasanya menginfeksi hidung, tenggorok, telinga, dan paru-paru.

Virus influenza dapat menyebar melalui aerosol, adalah dari udara. Droplet namalain cairan air liur dari orang nan sakit flu dapat menular ke orang lain melalui udara namalain kontak langsung.

Jenis virus influenza

Ada empat jenis virus influenza, yakni:

  • Influenza A
  • Influenza B
  • Influenza C
  • Influenza D

Influenza A dan influenza B paling sering dialami oleh manusia dan menyebabkan flu. Kedua jenis influenza tersebut juga paling sering menyebabkan outbreak namalain epidemi.

Sedangkan, influenza C biasanya adalah penyakit ringan nan jarang menyebabkan outbreak namalain epidemi. Influenza D adalah satu-satunya jenis virus nan ditemukan pada hewan dan belum terbukti dapat menular ke manusia.

Gejala flu pada ibu hamil

Gejala flu pada ibu mengandung sama dengan indikasi flu nan dialami oleh kebanyakan orang, yakni:

  • Demam
  • Batuk condong tidak berdahak
  • Pilek
  • Nyeri otot
  • Mudah capek namalain malaise
  • Tidak lezat badan
  • Sakit tenggorokan

Gejala flu umumnya bakal membaik dengan sendirinya dalam 3-7 hari.

Komplikasi flu pada ibu hamil

Komplikasi flu pada ibu mengandung maupun tidak mengandung juga tidak berbeda. Namun, ibu mengandung lebih mudah untuk terkena komplikasi nan memengaruhi kondisi janinnya.

Berikut beberapa komplikasi flu nan dapat terjadi pada ibu hamil:

  • Infeksi ke telinga
  • Pneumonia namalain radang paru
  • Meningitis
  • Encephalitis, namalain peradangan pada otak

Ketika ibu mengandung terinfeksi, apalagi mengalami jangkitan nan berat, dia dapat mengalami kontraksi. Pada kondisi tersebut, ketuban dapat pecah hingga menyebabkan kelahiran prematur.

Sementara itu, saturasi oksigen nan rendah saat mengalami komplikasi juga dapat memengaruhi perkembangan janin. Janin nan tidak mendapatkan cukup oksigen dapat terlahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) namalain ukuran bayi kecil.

Kapan ibu mengandung kudu ke master dan mendapat perawatan medis saat sakit flu?

Gejala flu memang dapat membaik dengan sendirinya dalam 3-7 hari. Namun, Bunda perlu waspada jika mengalami indikasi nan parah hingga memengaruhi kondisi tubuh.

Berikut kondisi ibu mengandung nan kudu segera ke master dan mendapatkan perawatan medis saat sakit flu:

  • Demam lebih dari 40 derajat Celcius
  • Frekuensi napas lebih dari 40 kali per menit
  • Saturasi oksigen mulai turun, di bawah 96
  • Kuku jari dan bibir menjadi biru

Dokter biasanya bakal melakukan pemantauan untuk memandang kondisi ibu, janin, dan apakah telah terjadi komplikasi namalain kontraksi.

Pencegahan flu pada ibu hamil

Kunci untuk menghindari komplikasi selama kehamilan lantaran flu adalah melakukan pencegahan. Ada beberapa tatalaksana pencegahan nan dapat dilakukan Bunda selama kehamilan agar tidak terkena flu, yakni:

1. Mendapatkan vaksin flu

Vaksin flu untuk ibu mengandung sudah tersedia di akomodasi kesehatan. Vaksin flu nan kondusif dan diperbolehkan untuk ibu mengandung adalah jenis inaktif vaksin namalain vaksin dari virus nan telah dimatikan namalain inaktif.

Vaksin ini dapat melindungi Bunda dari empat sub-tipe virus penyebab flu, di antaranya dua sub-tipe virus influenza A dan dua sub-tipe virus influenza B. Vaksin dapat melindungi Bunda selama satu tahun. Jadi, disarankan Bunda mendapatkan vaksin ini setahun sekali untuk mencegah masalah selama kehamilan, ya.

Nah, bagi Bunda nan sudah terlanjur hamil, tidak perlu khawatir. Vaksin tetap dapat diberikan di trimester berapa pun. Pemberian vaksin merupakan langkah pencegahan nan paling utama.

2. Melindungi diri dan menjaga perseorangan hygiene

Pencegahan lainnya adalah dengan melindungi diri dari orang nan sakit. Bunda dapat menggunakan masker untuk menjaga diri dari penularan melalui droplet.

Selain itu, jangan lupa untuk menjaga kebersihan diri (personal hygiene) dengan giat mencuci tangan sebelum makan, sebelum memegang area wajah (mata, hidung, dan mulut), serta setelah melakukan aktivitas apa pun, termasuk setelah berjumpa dengan orang nan sakit.

3. Menciptakan lingkungan nan sehat

Penularan virus influenza juga dapat dicegah dengan menciptakan lingkungan nan sehat, seperti memperbaiki sirkulasi udara. Jika di rumah Bunda ada nan sakit, maka disarankan untuk selalu membuka jendela namalain memakai air purifier untuk menetralisir udara.

4. Menjalani pola hidup sehat

Cara terakhir untuk mencegah flu saat mengandung adalah menjalani pola hidup sehat untuk menjaga keimunan tubuh. Bunda perlu mengonsumsi makanan bergizi, memenuhi kebutuhan cairan 2 liter per hari, tidur nan cukup, menghindari stres, dan rutin berolahraga.

Imunitas tubuh nan baik sangat dibutuhkan untuk mencegah flu, lantaran penyakit ini termasuk self-limiting disease namalain penyakit nan dapat sembuh sendiri dalam 3-7 hari.

Pengobatan flu pada ibu hamil

Tatalaksana pengobatan flu secara umum tidak ada lantaran kondisi Bunda biasanya bakal membaik dengan sendirinya ketika imun tubuh sudah berada dalam kondisi nan lebih baik. Namun, pada ibu mengandung tetap disarankan untuk periksa ke master mahir obstetri dan ginekologi. Dokter dapat meresepkan obat untuk mengatasi keluhan, seperti demam, batuk, dan pilek, nan tentunya kondusif untuk dikonsumsi ibu hamil.

Selama sakit, Bunda tidak disarankan untuk mengonsumsi obat warung nan dijual bebas tanpa resep dokter. Ingat, tidak semua obat kondusif dikonsumsi selama kehamilan. Ada kandungan obat nan memang boleh untuk ibu hamil, tetapi ada juga nan tidak diperbolehkan.

Jika indikasi flu sudah dirasa berat, Bunda sebaiknya segera ke unit Instalasi Gawat Darurat (IGD) namalain akomodasi kesehatan nan lengkap. Pada kondisi nan parah, Bunda mungkin memerlukan terapi oksigen untuk menolong ibu dan janin di dalam kandungan.

Bolehkah menggunakan bahan herbal untuk mengatasi flu selama hamil?

Penggunaan bahan herbal untuk mengatasi flu sudah bukan perihal baru lagi di Indonesia. Beberapa penelitian telah membuktikan keamanan bahan herbal, misalnya jahe. Namun sebaliknya, banyak pula bahan herbal nan belum terbukti aman, terutama bagi ibu hamil.

Untuk mencegah pengaruh nan tidak diinginkan, sebaiknya Bunda tidak sembarangan mengonsumsi bahan herbal selama masa kehamilan. Jika master sudah meresepkan obat nan kondusif untuk mengatasi flu, jangan lantas beranjak ke herbal lantaran resah dengan akibat obat terhadap janin.

Sebenarnya, obat-obatan nan diberikan oleh master mahir obstetri dan ginekologi Bunda sudah mempunyai pregnancy category namalain pengelompokkan obat nan kondusif dan tidak kondusif dikonsumsi selama kehamilan. Jadi, Bunda tidak perlu takut jika obat tersebut sudah masuk dalam pregnancy category nan kondusif untuk ibu hamil.

Kasus pasien terpapar Human Metapneumovirus (HMPV) belakangan ditemukan di Indonesia. Meski sama-sama virus, HMPV dan influenza adalah dua kondisi nan berbeda, Bunda.

HMPV dan virus influenza berbeda genus namalain golongan virus. HMPV adalah golongan Pneumoviridae, sedangkan virus influenza merupakan golongan Orthomyxovirus.

HMPV sebenarnya bukan virus baru. Virus ini sudah ada dari tahun 2001. Namun, belakangan outbreak kasus HMPV terjadi lagi.

Gejala HMPV sama dengan flu nan disebabkan oleh paparan virus influenza namalain flu-like syndrome. Nah, untuk mendeteksi jenis virus nan bersarang di tubuh, master bakal melakukan tes PCR (polymerase chain reaction) kepada pasien. Penanganannya pun bakal disesuaikan dengan hasil tes dan kondisi pasien.

Demikian penjelasan mengenai flu pada ibu mengandung dan langkah mencegahnya agar tidak terjadi komplikasi. Semoga info ini berfaedah ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027